Mulai Aja Dulu
Mengapa memulai kok sulit sekali? Banyak keinginan yang ingin dicapai, banyak ide yang ingin dilaksanakan namun ketika memulai langkah pertama, semuanya jadi terasa berat.
Tidak ada salahnya untuk mulai dari nol.
Edited:
Halaman ini merupakan halaman pertama dari blog ini. Awalnya memang halaman ini kosong hanya ada teks pada divider diatas. Banyak keraguan yang membuat saya untuk menulis. Namun saya mencoba memaksa untuk melakukan suatu tindakan. Apapun itu. Sehingga otak saya terbiasa untuk membuat keputusan dan tindakan. Masalah yang sering saya hadapi yaitu overthinking. Dalam menulis dan membuat konten, tentu saja hal ini menjadi penghambat yang membuat saja tidak akan memulai untuk menulis.
Berikut pikiran keraguan yang menghambat dalam memulai sesuatu:
- Saya tidak pandai menulis, bagaimana jika banyak kesalahan di tulisan saya.
- Bagaimana jika rekan-rekan saya menemukan tulisan saya, dan mereka menemukan tulisan saya tidak ada bobotnya?
- Saya takut jika dihujat oleh netizen dan saya belum siap untuk menerimanya.
- Bagaimana informasi yang saya sampaikan salah dan orang menuntut ganti rugi material / non material ke saya?
- Saya ingin blog dan tulisan saya sesempurna mungkin, sehingga saya tidak akan menerbitkannya sebelum itu sempurna.
- Saya ingin membuat blog dengan teknologi website yang paling muthahir dan best practice.
Seletah saya bisa menuliskan hal-hal yang dibenak pikirian, saya sadar penghambat terbesar saya adalah rasa takut. Takut untuk melakukan kesalahan, takut untuk dikritik dari kesalahan tersebut, dan takut mendapatkan penolakan. Hingga pada akhirnya saya tidak akan pernah memulai apapun. Mungkin bagi kalian yang mengalami issue yang sama, segeralah mulai, tidak perlu takut. Baik itu membuat konten, membuat channel youtube, memulai bisnis, apapun itu. Segera lah mulai. Judul dari artikel ini merupakan perintah buat diri saya untuk segera memulai menulis.
Tentunya saya juga tidak lepas dari kesalahan. Namun rasa takut tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak memulai. Orang yang berani bukan orang yang tidak memiliki rasa takut, namun orang yang menghadapi rasa takutnya. Oleh sebab itu, disediakan kolom komentar untuk mengkritik, menghujat atau bentuk penolakan lain yang bisa diberikan. Begitu cara saya menghadapi rasa takut ini.
Comments ()