Perjalanan Membangun Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Gaya hidup ramah lingkungan atau smart living kini menjadi topik yang hangat.

Perjalanan Membangun Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Potret Bank Sampah Ganesa Lestari 13

Kembali sebelum pandemik berlangsung saya dan teman saya berjalan ke suatu mall. Layaknya pada umumnya orang datang ke mall sambil lihat hal yang menarik. Namun ada hal yang cukup menarik bagi teman saya. Buku kecil tentang dengan sampul warna biru muda. Hal yang menarik bagi saya adalah #1 New York Time Best Seller. Wah bukan buku sembarangan. Kemudian segera saya baca sinopsisnya, konsep beres-beres rumah dapat mengubah hidup seseorang. Penasaran untuk ingin membelinya namun dengan harga yang cukup mahal, saya menunda pembelian tersebut. Berjanji ke teman saya untuk membelikannya sebagai hadiah ulang tahunnya. Bertepatan hari ulang tahunnya tidak jauh dari hari saat itu kami menemukan buku ini.

The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing | Marie Kondo | 9781607747307 | Periplus Online Bookstore - Ind
The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing | Marie Kondo | 9781607747307 | Periplus Online Bookstore - Indonesia

Tibalah saatnya kami mendapatkan buku yang sama-sama membuat kami penasaran. Karena merupakan pemberian, maka teman saya yang berkesempatan membaca buku itu pertama kali. Kami memiliki kebiasaan untuk saling bertukar dan membelik buku. Sangat disayangkan apabila kita hanya membeli buku, dan dibaca sekali saja. Manfaat buku akan semakin bernilai apabila semakin banyak orang yang membacanya dan mendapatkan ilmunya. Ketika waktunya dia selesai membaca, segera memintanya untuk meminjam buku ini.  

Benahi Rumah, Benahi Hidup

Hal pertama yang langsung tersimpan dibenak saya adalah membuang barang. Lah, kok?. Ya betul, membuang barang yang tidak memiliki perasaan positif. Apabila kita kesal melihat tumpukan buku yang tidak pernah dibaca, atau tumpukan baju yang sudah kusam dan tidak pernah dipakai lagi namun kita masih meniympannya, untuk apa? Sementara tiap tahunnya, akan selalu ada barang-barang yang kita beli, kamar dan rumah semakin menumpuk barang-barang yang sesungguhnya sangat jarang / tidak pernah kita pakai.

Saat membaca buku ini, saya secara spontan melihat sekeliling kamar saja. Banyak tumpukan kardus barang-barang elektronik, tumpukan buku yang sudah tidak terpakai dan baju tidak layak pakai yang masih saya simpan. Benar seperti yang dijelaskan, melihatnya saja sudah muak, berat hati untuk membereskannya. Tidak ada cara lain, harus ada perubahan dirumah ini. Harus ada yang dibuang. Di akhir pekan, saya langsung ceritakan planing saya untuk membuang barang-barang yang tidak terpakai dan merapihkan sisanya. Karena semakin sedikit barang yang kita miliki, semakin sedikit energi yang kita keluarkan untuk mengelola barang, semakin bahagia hidup kita.

Tantangan utama adalah meyakinkan orang  satu rumah untuk ikut melakukan hal yang sama. Sayangnya mereka tidak membaca buku yang saya baca, dan tidak suka membaca. Penolakan demi penolakan terjadi, tidak sedikit kami beradu mulut soal barang-barang tersebut.

Saya merasa setiap barang yang saya beli, merupakan sebuah biaya, sehingga ketika kita membuang suatu barang maka saya telah melakukan hal yang merugikan. Justru pada kenyataannya, dengan menyimpan barang, saya mengeluarkan lebih banyak biaya. Waktu, perhatian dan energi saya lebih banyak terkuras untuk mengelola barang-barang tersebut yang hampir tidak memberikan nilai karena sudah tidak dipakai lagi. Istilahnya, merasa sayang untuk dibuang.

Hal kedua yang saya sadari adalah keinignan untuk membeli yang tidak rasional. Banyak barang-barang, hiasan, mainan yang tidak begitu saya suka untuk miliki, namun karena sudah terlanjur membeli, saya upayakan untuk tetap menyimpannya. Kesadaran ini membuat saya lebih berhati-hati ketika saya membeli barang dikemudian hari, apakah saya benar-benar membutuhkannya atau hanya sekedar keinginan saja.

Keseluruhan hari kami gunakan untuk pilah-pilah barang mana yang akan kami buang, terkumpul sekitar hampir 7 karung. Sebagian barang ada yang kita sumbangkan ke tetangga, sebagian ada yang kita masukan tong sampah. Namun untuk 7 karung barang ini, termasuk kertas, pakian bekas, elektronik dan hiasan yang sudah tidak terpakai. Bahkan ada kasur dari jaman saya sekolah dulu masih kami simpan. Banyaknya barang tersebut yang ingin dibuang membuat saya merasa sayang jika hanya masuk ketempat sampah, namun saya tidak mau menyimpannya juga. Mendonasikannya juga bukan pilihan karena memang sudah tidak layak digunakan.

Bijak Mengelola Sampah

Teringat sebuah organisasi bank sampah yang pernah saya lihat spanduknya di wilayah saya namun saya tidak menaruh perhatian waktu itu. Akhirnya kami memutuskan mencari lokasi bank sampah terdekat. Segera kami berkoordinasi dengan pemiliknya dan melakukan pemilihan kami sampah untuk disetorkan. Kami akhirnyan tiba di lokasi, kami terpesona dengan ke-asri an lokasi bank sampah tersebut. Penataan tumbuh-tumbuhan, banner kampanye bijak mengelola sampah juga sesuai dengan warna dan tema di lokasi tersebut. Rupa karya dari pengelolaan sampah yang sangat kreatif memancing rasa ingin tahu saya tentang bank sampah, program, kegiatan dan sejarah dari bank sampah ini.

Saat itu saya beruntung dapat berjumpa langsung dengan pendiri bank sampah untuk memenuhi rasa ingin tahu saya.  Bank Sampah Ganesha Lestari juga memiliki program, pelatihan sosialisasi dan penyuluhan kepada warga untuk mengelola sampah yang lebih ramah lingkungan. Salah satu ilmu yang saya dapatkan dan masih kami praktekan adalah membuat ecobrick. Memanfaatkan sampah non-organik seperti bungkus yang mengandung plastik dan logam untuk dibuat seperti balok-balok yang dapat digunakan kembali.

Tentunya tidak semua sampah dapat disetorkan ke bank sampah. Ada kategori sampah yang dapat diterima saja. Tidak semua bank sampah menerima jenis-jenis sampah yang sama. Sampah harus sudah dipisahkan dan dalam keadaan bersih untuk dapat dikelompokan dan disetor sesuai nilainya.

Daftar Harga Sampah Per Kilogram Berdasarkan Kategori

No Kategori Kode Harga Harga Ketereangan
1 Plastik A.01 PET A 3000 Tanpa tutup dan label
2 Plastik A.02 Pet B 1200 Botol plastik kemasan Masih berlabel dan tutup
3 Plastik A.03 PET Warna 900 Bewarna tanpa tutup dan label
4 Plastik A.04 Gelas A 2520 Gelas plastik kemasan bening yang sudah dibersihkan dan tidak ada sablon dan label kemasan
5 Plastik A.05 Gelas B 1680 Gelas plastik kemasan berwarna yang sudah dibersihkan, Mountea, Teh Gelas, Ale-ale
6 Plastik A.06 Gelas Warna 1380 Mountea, Teh Gelas, Ale-Ale
7 Plastik A.07 Emberan 1260 Semua jenis pelastik lunak non warna hitam
8 Plastik A.08 Assoy 300 Kresek
9 Plastik A.09 Plastik Bening 420 (PE, PP, HD) diluar plastik bening yang bersablon gambar
10 Plastik A.10 Sedotan Plastik Aqua 1260 Sedotan plastik Aqua (bening)
11 Plastik A.11 Sedotan Plastik Putih 1260 Sedotan plastik putih
12 Plastik A.12 Sedotan Plastik Warna 1260 Sedotan plastik warna
13 Plastik A.13 Tutup Botol Plastik 1680 HD
14 Plastik A.14 Tutup Galon Aqua Plastik 2400 LD
15 Plastik A.15 Tutup Galon Isi Ulang 1200 Tutup galon isi ulang
16 Plastik A.16 Galon 2400 Botol air kemasan berukuran besar yang mempunyai tanda garis di bawah botol galon
17 Plastik A.17 Paralon 1200 PVC
18 Plastik A.18 PS Crystal 2400 Toples kue warna bening
19 Plastik A.19 PS Crystal Warna 600 Jenis plastik keras transparan berwarna ( botol plastik tumbler, kaset pita, korek gas, pulpen, papan jalan plastik
20 Plastik A.20 Slopan 300 Plastik kemasan refill minyak goreng
21 Plastik A.21 Kaset CD / DVD 2400
22 Plastik A.22 Boncos 300 Karung bekas, tali rafia plastik, tambang plastik
23 Plastik A.23 Naso 2280 Jenis botol plastik lunak dan transparan kusam
24 Plastik A.24 Impact 480 Plastik keras tidak lunak (Yakult, helm, remote tv, body motor dan printer)
25 Plastik A.25 Plastik Mika 300 Plastik mika semua jenis warna (putih, coklat, dll.)
26 Plastik A.26 Mainan 1800 Jenis plastik HDPE semua warna (Bekas botol shampo, botol pewangi pakaian, botol pembersih lantai, botol bekas oli)
27 Plastik A.27 Emberan Hitam 480 Semua jenis plastik lunak warna hitam
28 Plastik A.28 PP Inject 2400 Plastik lunak dan transparan bening
29 Plastik A.29 Nilek 900 Selang air, kulit kabel atau kabel isi utuh
30 Kertas B.01 Kertas Koran A 1800 Masih utuh lembaran
31 Kertas B.02 Kertas Koran B 1020 Sudah tidak utuh dan / lecek
32 Kertas B.03 Kertas Putih 1500 HVS yang bertinta hitam (Bebas warna / crayon
33 Kertas B.04 Kertas Semen 900
34 Kertas B.05 Kertas Warna 600 HVS Warna, Tinta warna / Crayon
35 Kertas B.06 Kertas Campur 600 Semua kertas kecuali kertas nasi coklat
36 Kertas B.07 Kardus 900 Kardus double-corrugated
37 Kertas B.08 Dupleks 600 Kardus tipis
38 Kertas B.09 Buku LKS 900 Buku isi kertas buram/coklat, masih dgn cover
39 Kertas B.10 Tabloid 600 Kertas jenis koran tetapi beda ukuran
40 Kertas B.11 Majalah 600 Kertas tebal berwarna, glossy atau mengkilap
41 Kertas B.12 Tetrapack 300 Kemasan minuman susu ultra, teh kotak dll
42 Kertas B.13 Tempat Telor 180 Kondisi utuh
43 Kertas B.14 Buku Paket Pelajaran 900 Terbebas dari sampul
44 Logam C.01 Almunium Panci 4800 Bekas plat nomor motor atau mobil dan bahan bekas antena tv
45 Logam C.02 Alumunium Softdrink 4200 Bekas penggorengan atau kuali
46 Logam C.03 Alumunium Siku 6000 Alumunium bekas jemuran pakaian dan gorden
47 Logam C.04 Besi A 1800 Besi cor-coran, besi berisi padat atau tebal
48 Logam C.05 Besi Campur 1200 Bercampur, menempel dengan barang lain termasuk paku dan baja ringan
49 Logam C.06 Kaleng / Kawat / Seng 900 Kaleng susu, biskuit, semprotan nyamuk
50 Logam C.07 Tembaga Merah 39000 Tembaga berisi padat atau tebal
51 Logam C.08 Tembaga Bakar 33000
52 Logam C.09 Babet 3000 Bekas keran air yang berlapis chrome atau mengkilap
53 Logam C.10 Aki 3000 Aki motor / mobil basah atau kering
54 Logam C.11 Kuningan 18000 Kuningan padat
55 Logam C.12 Stal, Kabin atau Enamel 1200 Besi berlapis cat atau chrome atau mengkilap (bekas teflon, CPU Komputer dan bekas drum oli dan minyak
56 Beling D.01 Botol Sirup Bening atau Jernih Transparan 150
57 Beling D.02 Botol Berwarna 150 Botol Bir dan botol kecap
58 Beling D.03 Botol Obat / Suplemen, Berwarna, beninig dan kaca aquarium, kaca jendela 60 Kecuali beling pecahan gelas, kecuali piring yang berwarna putih susu dan kaca cermin
59 Rongsok E.01 Mesin Cuci Rusak 30000 Kondisi masih utuh ada komponen mesinnya
60 Rongsok E.02 TV Rusak 4800 Jenis TV LED atau TV Tabung
61 Rongsok E.03 Kulkas Rusak dan Mesin AC 36000 Kondisi masih utuh ada komponen mesinnya
62 Rongsok E.04 Komputer / Laptop Rusak 6000
63 Rongsok E.05 HP Rusak 9000
64 Rongsok E.06 Karpet Talang 300
65 Rongsok E.07 Sepatu dan Sandal Bekas 0 Kecuali sepatu atau sandal yang berbahan karet dan spons
66 Rongsok E.08 Rongsok Logam Campur 4200 Semua kategori jenis almunium panci, softdrink dan siku yang dijadikan satu
67 Rongsok E.10 Minyak jelantah 3600 Minyak goreng bekas tanpa ampas
68 Gabrukan F.01 Semua Jenis Plastik 900 Pet, gelasan, emberan gabruk, ps crystal, naso, pp inject dan mainan /HDPE dijadikan satu
69 Gabrukan F.02 Semua Jenis Sampah (plastik, kertas, beling, logam) 300 diluar keresek atau bening dan organik
70 Gabrukan F.02 Eco Brick 750 Eco Brick
71 Residu G.01 Multilayer 0 Kemasan Plastik berlapis alumunium foil
72 Residu G.02 Pakaian Layak Pakai 0 Palapak
73 Residu G.03 Kayu 0
74 Residu G.04 Keramik 0
75 Residu G.05 Fiberglass 0 Bahan berserat
76 Residu G.06 Jenis Lainnya 0 Kasur, tas, payung, jas hujan, dll

Bank sampah hanya menerima setoran sampah-sampah yang bukan organik saja. Untuk sampah organik, saya diajarkan untuk menampungnya kedalam tong untuk dijadikan pupuk kompos. Terihat dibeberapa lokasi di sekitar bank sampah, warga diajak untuk memisahkan antar sampah organik dan non organik.

Zero Waste in Smart Living

Kehadiran bank sampah tidak serta-merta menyelesaikan masalah sampah yang menjadi ancaman global saat ini. Peran dari warga dan masyarakat secara kolektif harus lebih ditingkatkan. Kehadiran bank sampah memberikan pengetahuan dan kesadaran saya untuk lebih bijak mengolah sampah dan melakukan kebiasaan-kebiasaan seperti memilah sampah dan mengurangi konsumsi yang meningkatkan produksi sampah.